Prokontra legenda sejarah WATU BENTHET(batu belah) Desa Pabelan...

.
Sebuah petilasan yang bernama Kebon Mojo di desa Pabelan Kec, Mungkid Kab Magelang Prop, Jawa Tengah yang dalam sejarah perjuangan merupakan persembunyian Mbah Kiay Mojo di situ terdapat sebuah petilasan sumur Kyai Mojo dan

arah barat dari sumur tersebut terdapat batu besar sebesar gajah malah lebih mirip pantat gajah berbentuk bulat yang terbelah menjadi dua di pinggir sungai jebol yang sangat angker lokasi satu kilo meter dari jalan protokol Jogja Semarang sungguh sangat keramat...ada yang menyebutkan terjadinya Watu Bentet(batu pecah) tersebut di karenakan menjadi tempat duduk Mbah Kiay Mojo yang sakti murka karena sangat kecewa dengan Belanda yang sangat licik,tetapi ada yang mengatakan batu tersebut terbelah di karenakan pusaka dalam bentuk Keris Naga yang keluar dari batu hanya orang orang yang linuweh atau paranormal sakti yang berani ke tempat itu...Suatu hari pernah dengan segenap keberanian yang ada penulis melawat dan memperhatikan Watu Bentet tersebut...”memang betul godaanya sangat mengerikan...”Di kerubuti kanan kiri oleh monster makluk yang mampu terbang dengan moncong tajam yang runcing mampu menusuk pada tubuh manusia yang konon hobinya menghisap darah dan ternyata benar adanya......ada juga mahluk yang nggak ada kepalanya yang dia berjalan dengan ngasot ngesotdengan moncong seperti belalai gajah yang cukup banyak di tempat tersebut tetapi tidak sebanyak mahluk yang beterbangan dengan moncong runcing tersebut....hanya orang orang tertentu yang mampu bertahan sampai satu jam berada di tempat tersebut walau siang hari dan yang sangat unik tak perlu ritual khusus untuk mampu melihat makhluk tersebut tetepi yang menjadi masalah perlunya sebuah studi ilmiyah untuk membuktikan sejarah untuk menentukan akurasi kondisi Watu Bentet karena yang namanya sebuah perdebatan dan kajian setiap pribadi walaupun dengan predikat ahli sejarah mempunyai pandangan yang berbeda dan dalam dunia paranormalpun terkadang mempunyai beberapa versi yang saling bertolak belakang apalagi dunia modern ini manusia sudah jarang mengkaji dari sudut pandang selain logika malahan generasi muda Pabelan sebagai tuan rumah sejarah Watu Bentet dengen enteng bilang terjadinya Watu Bentet dengan mengatakan ”alah... terjadinya batu belah itu atas ulah Mbah Sahadi ahli pembelah batu yang baru bisa membelah keburu tergelincir pinggangnya terus nggak di lanjutkan membelah batu untuk di jual....’emang kalau dukun dukun bilang kualat, pasti sebagaimana penulis yang memandang monster beterbangan dengan moncong runcing dan mahluk ngesot tanpa kepala malah lebih mirip belalai Gajah tersebut hanya nyamuk dan lintah biasa yang di lihat dengan Mikroskop terserah mau di perdebatkan seperti apa, bikin kurang kerjaan banyak nulisnya juga cuuuaaaapppeeeekkk ddddeeehhhh..!!!!!!

1 komentar: